Friday, April 17, 2020

Quiz Elastisitas (Tugas 4 Jur TO)

Quiz Pembahasan Materi Elastisitas
Jurusan TKRO dan TBSM




Berikut adalah soal-soal tentang Elastisitas untuk materi
perbedaan benda plastis dan elastis, dan tegangan, regangan, serta modulus elastisitas (modulus Young).

Isilah NAMA dan KELAS ANDA, selanjutnya silakan kerjakan soal dengan penuh rasa tanggung jawab dan kejujuran. Setelah selesai klik SUBMIT.

FLUIDA STATIS


A.  FLUIDA STATIS

Fluida Statis - Materi Lengkap, Rumus, Contoh Soal, & Pembahasan
Pernahkah anda menggunakan kipas angin atau AC saat anda kepanasan? Apa yang anda rasakan saat itu? Pasti anda merasakan adanya angin yang berhembus atau udara yang mengalir melewati badan anda. Jika kita cermati badan kita, tempat kita berpijak dan segala yang kita konsumsi semuanya tidak akan pernah lepas dari air, tepatnya benda yang berwujud cair. Sesuatu yang kita minum, bahan bakar yang di kendaraan bahkan bumi yang luas ini 70% nya adalah cairan. Selanjutnya udara yang dihirup, sebagian bahan bakar untuk memasak adalah berbentuk gas. Artinya dalam keseharian kita tidak pernah lepas dari wujud 2 zat tersebut.
Benda cair tidak mempertahankan bentuk yang tetap, melainkan mengambil bentuk tempat yang ditempatinya. Perubahan volume yang cukup signifikan akan dapat terjadi manakala diberikan gaya yang besar. Gas tidak memiliki volume dan bentuk yang konstan, gas akan menyebar untuk memenuhi tempatnya. Ketika udara dipompakan ke dalam sebuah perahu karet/sekoci, udara tidak hanya mengalir kebagian bawah perahu, melainkan menyebar untuk memenuhi seluruh volume perahu karet. Disebabkan zat cair dan gas mempunyai kemampuan untuk mengalir maka kedua zat tersebut tidak dapat mempertahankan bentuk yang tetap. Kemampuan mengalir 2 zat tersebut sering disebut sebagai Fluida. Berkaca dari sifat yang unik inilah bahan ajar ini dibuat untuk menggali sifat unik lainnya dari fluida dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
1.  Tekanan Pada Fluida Statis
Perhatikan Gambar 1.1 di bawah ini!
Pada Gambar di atas suatu fluida dalam keadaan diam (tidak mengalir) ditempatkan dalam suatu wadah, diketahui A adalah luas penampang wadah, h adalah ketinggian fluida dalam wadah dan W adalah berat fluida yang menekan dasar wadah.

Semakin berat fluida semakin besar pula dasar wadah tertekan. Hal ini disebabkan tekanan (P) berbanding lurus terhadap gaya berat (W) dan berbanding terbalik terhadap luas permukaan (A). Secara matematis dituliskan:
Keterangan:
P = Tekanan (N/m2 atau Pascal)
W = F = Berat/Gaya tekan (N)
A = Luas bidang tekan (m2)
Tekanan yang terjadi pada suatu wadah atau pada fluida yang sedang diam dinamakan tekanan hidrostatis. Bagaimanakah hubungan antara tekanan hidrostatis dengan ketinggian fluida dalam tabung? Semakin tinggi permukaan zat cair/fluida semakin besar tekanan yang dihasilkan pada dasar tabung. Secara matematis hubungan antara besar tekanan yang dihasilkan dan ketinggian zat cair dapat dituliskan sebagai berikut:
P = ρ g h
Keterangan:
P = tekanan hidrostatik (N/m2) atau Pa
r = massa jenis fluida (kg/m3)
h = kedalaman fluida dari permukaan (m)
g = percepatan grativasi (m/s2)

1.  Hukum Pascal
Bagaimanakah tekanan fluida pada 2 bejana berhubungan tertutup yang luas penampangnya berbeda? Blaise Pascal (1623-1662) seorang ilmuwan Perancis menyelidiki fenomena ini yang terkenal dengan Prinsip Pascal.
Perhatikan Gambar 1.2 di bawah ini!
Pascal menyatakanbahwa tekanan yang diberikan pada suatu fluida dalam suatu tempat akan menambah tekanan keseluruhan dengan besar yang sama.”
Persamaan yang berlaku adalah:
keterangan:
F1 = Gaya yang diberikan pada piston 1 atau kecil (N)
F2 = Gaya yang dihasilkan pada piston 2 atau besar (N)
A1 = Luas penampang piston 1 atau kecil (m2)
A2 = Luas penampang piston 2 atau besar (m2)

1.  Hukum Archimedes
Suatu benda yang berada di udara akan mempunyai berat yang lebih besar bila dibandingkan ketika berada dalam suatu fluida. Ketika benda tersebut berada dalam fluida, benda tersebut akan memperoleh gaya apung dari fluida. Gaya Apung adalah gaya tekan ke atas fluida terhadap sebuah benda yang terdapat dalam fluida tersebut.
Gaya apung dapat terjadi karena tekanan pada fluida bertambah terhadap kedalaman. Akibatnya tekanan keatas pada permukaan bawah benda akan lebih besar daripada tekanan kebawah pada permukaan atasnya. Eksperimen sederhana untuk membuktikan gaya apung adalah mencelupkan balon ke dalam air. Semakin dalam balon dicelupkan semakin besar tekanan air yang mendorong balon untuk kembali menuju ke permukaan air.
Gaya apung tersebut ditemukan pertama kali oleh ilmuwan Yunani bernama Archimedes. Archimedes menjelaskan bahwaBesarnya gaya apung yang bekerja pada benda yang dimasukkan dalam fluida, sama dengan berat fluida yang dipindahkan” Pernyataan tersebut dikenal dengan Hukum Archimedes.
Perhatikan Gambar 1.3 di bawah ini!
Berdasarkan gambar tersebut kita dapat merumuskan bahwa besarnya gaya apung adalah:
Fa = ρf g Vbf
Keterangan:
Fa = Gaya apung (N)
ρf  = Massa jenis fluida (kg/m3)
g   = percepatan gravitasi  bumi (m/s2)
Vbf = Volume benda yang tercelup dalam fluida (m3)

Tenggelam, Melayang dan Terapung
Hukum Archimedes juga menjelaskan fenomena tenggelam, melayang dan terapungnya suatu benda yang tercelup dalam fluida. Setiap benda yang tercelup dalam fluida pasti mengalami gaya angkat/gaya apung dari fluida itu sendiri. Besarnya gaya apung dari fluida akan mempengaruhi posisi benda dalam fluida. Apakah tenggelam, melayang atau terapung.
a.    Tenggelam
Sebuah benda disebut tenggelam apabila seluruh bagian benda berada pada dasar fluida. Keadaan ini terjadi karena berat benda lebih besar daripada gaya apung fluida. Sehingga syarat benda tenggelam adalah massa jenis benda lebih besar dari massa jenis fluida:
Fa < W    dan    ρb > ρf

b.    Melayang
Sebuah benda dikatakan melayang bila posisi benda berada di tengah-tengah fluida atau benda tidak berada di dasar atau permukaan fluida. Sehingga syarat suatu benda dapat melayang adalah massa jenis benda sama dengan massa jenis fluida:
Fa = W    dan    ρb = ρf

c.    Terapung
Sebuah benda akan disebut mengapung jika seluruh atau sebagian benda berada pada permukaan fluida. Fenomena ini memberikan konsekuensi volume fluida yang dipindahkan tidak sama dengan volume benda. Namun volume fluida yang dipindahkan sama dengan volume benda yang tercelup. 
Keterangan:
Vbf = Volume benda yang tercelup dalam fluida (m3)
Vb = Volume total benda (m3)
Dari persamaan tersebut, agar benda terapung ada sebuah syarat yang mesti dipenuhi yaitu massa jenis benda harus lebih kecil dari massa jenis fluida:
Fa = W    dan    ρb < ρf













Thursday, April 2, 2020

Quiz Elastisitas (Tugas 3 Jur TE)

Quiz Pembahasan Materi Elastisitas
Untuk Hari Jumat 10 April 2020



Berikut adalah soal-soal tentang Elastisitas untuk materi
Hukum Hooke dan Rangkaian Pegas.


Isilah NAMA dan KELAS ANDA, selanjutnya silakan kerjakan soal dengan penuh rasa tanggung jawab dan kejujuran. Setelah selesai klik SUBMIT.

Quiz Elastisitas (Tugas 2 Jur TE)

Quiz Pembahasan Materi Elastisitas
Untuk Hari Jumat 3 April 2020


Berikut adalah soal-soal tentang Elastisitas untuk materi
perbedaan benda plastis dan elastis, dan tegangan, regangan, serta modulus elastisitas (modulus Young).

Isilah NAMA dan KELAS ANDA, selanjutnya silakan kerjakan soal dengan penuh rasa tanggung jawab dan kejujuran. Setelah selesai klik SUBMIT.


Quiz Momentum danTumbukan (Tugas 1 Jur TE)

Quiz Pembahasan Materi Hukum Kekekalan Momentum dan Tumbukan 

PERHATIAN!
Soal-soal di bawah ini sama dengan soal yang telah diberikan pada minggu sebelumnya. Kerjakan kembali agar nilai kalian langsung terekap!


Berikut adalah soal-soal tentang pendalaman materi Hukum Kekekalan Momentum dan Tumbukan.

Isilah NAMA dan KELAS ANDA, selanjutnya silakan kerjakan soal dengan penuh rasa tanggung jawab dan kejujuran. Setelah selesai klik SUBMIT.


Quiz Listrik AC Bagian B (Tugas 3 Jur TO)

Quiz Pembahasan Materi Listrik AC
Untuk Hari Jumat 10 April 2020

Berikut adalah soal-soal tentang listrik AC untuk materi
Rangkaian R-L, R-C, dan R-L-C Seri Pada listrik AC.

Isilah NAMA dan KELAS ANDA, selanjutnya silakan kerjakan soal dengan penuh rasa tanggung jawab dan kejujuran. Setelah selesai klik SUBMIT.


Quiz Listrik AC Bagian A (Tugas 2 Jur TO)

Quiz Pembahasan Materi Listrik AC
Untuk Hari Jumat 3 April 2020
Berikut adalah soal-soal tentang listrik AC untuk materi karakteristik listrik AC dan karakteristik resistor, induktor, dan kapasitor dalam listrik AC.

Isilah NAMA dan KELAS ANDA, selanjutnya silakan kerjakan soal dengan penuh rasa tanggung jawab dan kejujuran. Setelah selesai klik SUBMIT.


Quiz Magnet (Tugas 1 Jur TO)

Quiz Pembahasan Materi Magnet, Induksi Magnetik, dan Ggl Induksi 

PERHATIAN!
Soal-soal di bawah ini sama dengan soal yang telah diberikan pada minggu sebelumnya. Kerjakan kembali agar nilai kalian langsung terekap!

Berikut adalah soal-soal tentang pendalaman materi magnet, induksi magnetik, dan ggl induksi.

Isilah NAMA dan KELAS ANDA, selanjutnya silakan kerjakan soal dengan penuh rasa tanggung jawab dan kejujuran. Setelah selesai klik SUBMIT.


Wednesday, April 1, 2020

ELASTISITAS


ELASTISITAS
A.   Perbedaan Benda Plastis dan Elastis
Pada bab ini akan dipelajari tentang karakteristik benda jika dikenai gaya. Pada umumnya, benda akan mengalami perubahan bentuk ketika menerima gaya. Berdasarkan kondisi bentuk benda setelah menerima gaya, benda dibedakan menjadi 2, yaitu:
a.  Benda plastis yaitu benda yang tidak dapat kembali lagi ke keadaan semula, setelah mengalami perubahan bentuk karena menerima gaya.
b. Benda elastis yaitu benda yang dapat kembali lagi ke keadaan semula, setelah mengalami perubahan bentuk karena menerima gaya.

B. Tegangan, Regangan, dan Modulus Elastisitas (Modulus Young)
1.    Tegangan adalah perbandingan antara gaya dan luas penampang benda yang menerima gaya atau gaya per satuan luas penampang. Secara matematis dapat ditulis sebagai:
          
Tegangan benda yang mengakibatkan pertambahan panjang (perubahan bentuk benda) yang disebabkan karena arah gaya pada benda, bisa dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu tegangan tarik, tegangan tekan dan tegangan geser.
2.    Regangan adalah perbandingan antara perubahan panjang benda setelah menerima gaya dan panjang mula-mula benda. Secara matematis dapat ditulis sebagai:
3.    Modulus Elastisitas (Modulus Young) adalah perbandingan antara tegangan dan regangan. Modulus elastisitas merupakan nilai yang menandakan reaksi (kekuatan) benda terhadap gaya yang diberikan. Semakin besar nilai modulus elastisitas benda maka semakin besar juga gaya yang dibutuhkan untuk meregangkan benda atau dengan kata lain semakin sulit untuk meregangkan  benda, begitu juga sebaliknya. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai:
      
Sehelai kawat logam digantungkan vertikal ke bawah. Kawat tersebut mempunyai panjang 60 cm dan diameter kawat 0,1 cm. Pada ujung kawat digantungkan beban 6 kg, sehingga kawat bertambah panjang sebesar 0,025 cm. Jika g =9,8 m/s2, hitunglah tegangan, regangan, dan modulus elastik kawat tersebut!
Diketahui:
d     = 0,1 cm maka r = 0,05 cm = 0,005 m
m    = 6 kg
L     = 60 cm
∆L = 0,025 cm
g     = 9,8 m/s2
Ditanyakan: σ, ε, γ?
Jawab:
 
C.  Hukum Hooke
Berdasarkan kenyataan yang sering teramati, bahwa pertambahan panjang ∆L suatu benda tergantung pada besarnya gaya F yang diberikan dan materi penyusun serta dimensi benda (k).
Eksperimen menunjukkan bahwa, pada benda yang bersifat elastis pertambahan panjang ∆L sebanding dengan gaya yang diberikan pada benda tersebut. Perbandingan tersebut, secara matematis dapat dinyatakan sebagai:
k adalah symbol kekuatan benda, yang nilainya bergantung pada jenis bahan penyusun benda, luas penampang benda, dan panjang awal benda.
Pertambahan panjang benda ∆L nilainya akan bergantung pada besar gaya yang bekerja pada benda dan kekuatan benda yang meliputi: jenis bahan penyusun benda, luas penampang benda, dan panjang awal benda.
Secara umum, perilaku benda yang dikenai gaya terlihat seperti grafik dibawah ini.
Dari grafik di atas terlihat bahwa:
-     Pada mulanya kurva berupa garis lurus yang sesuai dengan persamaan F = k ∆L (persamaan Hooke). Disebut juga daerah elastis.
-     Setelah melewati titik batas elastis, kurva menyimpang dari garis lurus sehingga tidak menjadi hubungan yang sederhana lagi antara F dan ∆L. Perpanjangan maksimum dicapai pada titik patah. Disebut juga daerah plastis.
Contoh:
Beban bermassa 100 g digantungkan pada sebuah pegas. Jika pegas bertambah panjang 0,5 cm, hitunglah nilai tetapan pegas!
diketahui: m = 100 g = 0,1 kg
                 g = 10 m/s2
   ∆L = 0,5 cm = 0,005 m
ditanyakan: k?
jawab:
D.  RANGKAIAN PEGAS
Pegas merupakan alat yang terbuat dari besi yang dimensinya dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki sifat elastic baik. Tingkat elastisitas pegas disimbolkan dengan k (tetapan pegas). Rangkaian pegas bisa dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1.    Rangkaian Pegas Seri
Sifat rangkaian pegas seri:
-    Gaya tarik yang dialami masing-masing pegas sama dengan gaya tarik total rangkaian.
F1 = F2 = F
- Pertambahan panjang total rangkaian pegas sama dengan hasil penjumlahan dari pertambahan masing-masing pegas penyusunnya.
LT =L1 + L2
-    Tetapan pegas total rangkaian:
2.    Rangkaian Pegas Paralel

Sifat rangkaian pegas paralel:
-  Gaya tarik total rangkaian sama dengan hasil penjumlahan dari gaya tarik yang dialami masing-masing pegas penyusunnya.
F = F1 + F2
-   Pertambahan panjang total rangkaian pegas sama dengan pertambahan panjang masing-masing pegas penyusunnya.
LT =L1 = L2
-   Tetapan pegas total rangkaian:
kT = k1 + k2

Contoh:
1.    dua buah pegas dengan tetapan masing-masing 10 N/m dan 30 N/m disusun seri, kemudian ditarik dengan gaya 4,5 N. Hitunglah:
a.    tetapan pegas total rangkaian
b.    pertambahan panjang total rangkaian
2.    dua buah pegas dengan tetapan masing-masing 25 N/m dan 15 N/m disusun seri, kemudian ditarik dengan gaya 8 N. Hitunglah:
a.    tetapan pegas total rangkaian
b.    pertambahan panjang total rangkaian
Penyelesaian:
1.    diketahui:
k1 = 10 N/m
k2 = 30 N/m
F  = 4,5 N
ditanyakan: kT dan ∆LT?
jawab:
2.    diketahui:
k1 = 25 N/m
k2 = 15 N/m
F  = 8 N
ditanyakan: kT dan ∆LT?
jawab: